MEDAN – Sedihnya lihat Asina boru Sinambela. Pasalnya, ibu malang tiga anak ini harus menahan rasa sakit karena menderita kanker dan kini terus terbaring di kasur lantaran tidak mempunyai biaya untuk berobat.
Berdasarkan didiagnosa dari dokter di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Pringadi Medan, wanita 47 tahun ini menderita kanker mata sebelah kiri selama 11 bulan lamanya. Apalagi, warga Jalan Menteng VII Gang Famili Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan ini.
Asina boru Sinambela saat ini tinggal bersama suaminya, Dedi Aritonang (49) yang sebelumya bekerja sebagai tukang las. Dedy bahkan sekarang tidak lagi bekerja karena menderita penyakit diabetes atau kencing manis terus berjuang melawan penyakitnya yang kondisi semakin hari semakin parah.
Saat didatangi awak media, Dedi Aritonang mengaku, selain tidak mempunyai biaya untuk mengobati istri maupun dirinya kini ketiga anaknya juga terancam putus sekolah disebabkan tidak mempunyai biaya dikarenakan penyakit yang diderita istri dan dia cukup parah tak kunjung sembuh.
Dedi Aritonang mengatakan, padahal untuk mengobati istrinya sudah beberapa rumah sakit diantaranya dibawa Puskesmas, RSU Estomihi, RSU Madani, RSU Pringadi dan RSU Pusat H Adam Malik. Namun, di Rumah Sakit Pusat H Adam Malik tidak diterima dengan alasan kamar penuh dan akhirnya Asina dirawat di RS Pringadi.
Bahkan, lanjut Dedi, kalau istrinya sudah sempat kemoterapi di RSU Pringadi. Setelah beberapa hari, lalu disuruh pulang, tapi hasilnya tetap tidak ada perubahan dan saat ini hanya bisa terbaring menahan sakit serta badan istrinya makin hari mangkin kurus.
“Sekarang saya hanya bisa pasrah apalah daya, jangankan untuk biaya berobat untuk makan sehari hari pun saya kesulitan mencari uang. Mau bayar pakai apa pak kami BPJS tidak ada, hanya punya kartu berobat gratis,” kata Dedi sembari duduk di kursi, Rabu (27/3/2024).
Selain menahan rasa sakit yang diderita Asina boru Sinambela, Dedi menambahkan, istrinya itu sulit untuk tidur dan hanya bisa terbaring miring di atas tilam saja serta kondisi tubuhnya pun semakin hari semakin memburuk siang malam susah tidur napasnya sesak dan tubuh semakin hari semakin kurus.
Dia berharap ada para dermawan yang mau membantu untuk penyembuhan penyakit yang diderita istrinya bisa sembuh. “Kami sangat berharap dan berterima kasih kalau ada para dermawan yang ingin membantu untuk kesembuhan isrtri saya,” harapnya.
Tak hanya itu, yang lebih menyedihkan lagi, kalau anak-anaknya kini terancam putus sekolah,seperti anaknya bernama Delasia Magdalena Aritonang Kelas 8 ,Abadi Aritonang (15) pelajar di SMK negeri 2 Medan jurusan TKR terganggu sekolahnya karena harus merawat dan membawa ibunya rutin ke RS Pringadi.
“Jujur saja kami sangat membutuhkan perhatian dan uluran tangan dermawan dan kepedulian sosial, karna saya saat ini terkena penyakit diabetes sedangkan ibunya kena kanker mata sebagai anak ke 2 dari 3 bersaudara harus rutin menjaga kedua orang tuanya yang butuh perawatan dan perhatian,”ucap Dedi dengan suara parau menahan tangis. (Rez)